Penilaian Rasio Keuangan untuk UMKM dengan Pencatatan Keuangan Sederhana

0

 Penilaian Rasio Keuangan untuk UMKM dengan Pencatatan Keuangan Sederhana

Oleh : Afiifah Nurulwahidah Assa’diyah 

Penilaian Rasio Keuangan untuk UMKM dengan Pencatatan Keuangan Sederhana

Mewabahnya virus corona Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan terjadinya krisis ekonomi global. Salah satu ekonomi yang berdampak langsung terhadap keberlangsungan usahanya adalah para pelaku UMKM. Meningkatnya kasus jumlah positif virus corona di Indonesia membuat pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus ini dengan membatasi beberapa kegiatan, termasuk di dalamnya kegiatan usaha. Kebijakan tersebut mengakibatkan kegiatan operasional tidak berjalan normal,  sehingga pemasukan yang didapat tidak mampu menutupi beban usaha yang terus bertambah. 

Ditambah beberapa pelaku UMKM belum memiliki pencatatan keuangan yang sesuai dengan standarnya. Padahal pencatatan keuangan merupakan hal penting yang harus ada dalam setiap kegiatan usaha, adanya pencatatan keuangan akan membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan berdasarkan kondisi usaha yang tengah dijalankan. Seperti yang dikatakan salah satu pelaku UMKM, bahwa selama ini pencatatan laporan keuangan yang dilakukan hanya sebatas mencatat setiap transaksi uang masuk dan keluar (arus kas) saja sementara untuk laporan keuangan yang sesuai dengan standar belum ada. 

Laporan arus kas tersebut dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk pelaku usaha dalam membuat keputusan berdasarkan data yang dibutuhkan, terkait penerimaan dan pengeluaran kas. Arus kas yang terjaga bisa menjadi langkah kecil untuk UMKM mempertahankan bisnisnya, sebab pengaturan kas yang baik merupakan kunci utama para pelaku UMKM untuk dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

Dalam ilmu akuntansi arus kas diklasifikasikan menjadi 3 komponen aktivitas, yaitu:

  1. Arus kas dari aktivitas operasional, yang berkaitan dengan aset lancar dan kewajiban jangka pendek serta aktivitas operasional perusahaan.
  2. Arus kas dari aktivitas investasi, biasanya arus kas ini bersangkutan dengan investasi dan penambahan atau penjualan aktiva tidak lancar yang memiliki umur ekonomis lebih dari 12 bulan
  3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, biasanya berkaitan dengan modal ataupun kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan.

Dengan mengelompokkan aktivitas kas tersebut, para pelaku UMKM dapat melakukan pengontrolan dan meminimalkan pengeluaran yang masih bisa dikurangi atau yang tidak perlu dikeluarkan sama sekali selama pandemi Covid-19 ini. Sehingga para pelaku usaha dapat mengelola arus kas secara efektif. Semakin bagus sumber arus kas dari kegiatan operasinya maka artinya kegiatan usahanya semakin bergerak stabil.

Setiap usaha yang dijalankan pasti memiliki risikonya masing-masing terhadap pengambilan keputusan yang diambil oleh pelaku usaha. Dengan tersedianya gambaran untuk masa depan akan keuangan yang ada  merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha, salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Apalagi di tengah kondisi new normal ini yang membuat para pelaku usaha harus membuat keputusan secara hati-hati agar dapat meminimalkan risiko yang terjadi. 

Rasio arus kas merupakan salah satu alat analisis yang efektif dan sangat ampuh. 

Beberapa teknik analisis laporan keuangan yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM antara lain:

a. Laporan keuangan komparatif, analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari tahun ke tahun. Hal ini dilakukan agar memperoleh gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk kepada pelaku UMKM dalam rangka memprediksi masa yang akan datang.

b. Rasio likuiditas arus kas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan kas perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur rasio likuiditas arus kas ini, diantaranya adalah:

Rasio Arus Kas Operasional (AKO), digunakan untuk menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi jumlah arus kas dari aktivitas operasi dengan kewajiban lancar.

Rasio Pengeluaran Modal, digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran kewajiban yang ada. Rasio ini diperoleh dengan jumlah arus kas dari kegiatan operasi dibagi dengan pengeluaran modal.  

c. Rasio Fleksibilitas Arus Kas

Rasio ini berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang, dalam rasio ini dapat menggunakan rasio Kecukupan Arus Kas (KAK). 

Analisis arus kas ini bisa digunakan untuk mengendalikan kas dan mengatur strategi kebutuhan real kas selama periode tertentu, sehingga dapat mengatasi keterbatasan modal yang merupakan salah satu masalah bagi para pelaku UMKM. Lebih baik lagi jika para pelaku UMKM dapat membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standarnya. 

Laporan keuangan  tak hanya dapat memudahkan UMKM untuk dapat di jadikan acuan ketika mengambil keputusan dan mengukur risiko usahanya, tetapi juga dalam mendapatkan modal pembiayaan usaha dengan mengajukan proposal kerjasama dengan pihak lain ataupun mengajukan pinjaman pada bank. 


Referensi:

Mukhtarom, Akhmad Edi (2015). Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai republik Indonesia Kokeda Kabupaten Tegal.

Mulyani, Sri (2013). Analisis Rasio Arus Kas Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan


Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)