
Babelan Bekasi - BekasiHeadline.com - Senin, 7 September 2020 terlihat sungai jingkem yang airnya kini berubah menjadi hitam pekat dan berbau. Sungai yg membentang dari kali karatan Tarumajaya, hingga menjorok ke laut, Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kab Bekasi, Jawa barat.
Sunge Jingkem adalah sungai yang memberi nuansa elok, dengan keindahan alamnya yang ditumbuhi pohon mangrove sehingga menjadikan sungai jingkem memiliki keindahan tersendiri. Hutan mangrove yang kini di sulap sebagai obyek wisata alam oleh sekelompok anak muda peduli lingkungan, yang dikelola secara swadaya kini mampu menjaring ribuan wisatawan lokal setiap minggunya, sehingga wisata mangrove sungai jingkem bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Dengan adanya pencemaran lingkungan oleh sekelompok orang atau badan usaha yang tidak bertanggungjawab, mengakibatkan adanya penurunan kunjungan wisatawan lokal. Saat dihubungi awak media, Heriyansyah tokoh pemuda Desa Samudra Jaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi dan M.Sahil tokoh pemuda Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kab Bekasi, yang juga sebagai penggagas wisata sungai jingkem menuturkan bahwa perubahan warna air kali sudah terjadi beberapa hari.
"Beberapa hari ini sungai jingkem tercemar limbah sehingga membuat air berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau membuat para petani tambak enggan untuk membuka pintu air sebagai saluran pemasukan dan pembuangan air pada saat pasang surutnya air laut, karena dikhawatirkan ikan dan udang ternak bisa mati," kata Heri
"Di samping itu, dampak dari adanya limbah yang masuk ke sungai jingkem membuat wisatawan enggan untuk makan-makan atau jajan di warung-warung yang disajikan pengelola sungai jingkem karena aroma air sungai sangat bau dan menyebabkan penurunan jumlah wisatawan lokal," tambah Heri.
"Harapan saya dinas lingkungan hidup segera ambil sikap, untuk menginvestigasi dari mana sumber pembuangan limbah tersebut." pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak terkait yg bisa di konfirmasi. [Brei]