PENTINGNYA AKUNTANSI UNTUK SEKTOR RT/RW
Pemerintahan di tingkat Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) merupakan tingkat pemerintahan paling rendah sekaligus sebagai ujung tombak dari grand system pemerintahan yang ada di Indonesia. Pola pengelolaan sistem pemerintahan yang baik (good governance) sudah selayaknya menjangkau sistem pemerintahan di tingkat RT/RW sesuai amanah reformasi.
Menurut Sofyan S. Harahap, laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir:2004), (Anwar:2011)
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2011, hlm.6), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pada umumnya pencatatan akuntansi di tingkat RT/RW menerapkan sistem single entry. Dalam sistem ini pencatatan transaksi atau kegiatan hanya dilakukan satu kali yaitu pada buku kas harian. Selain sistem pencatatan, dasar akuntansi yang diterapkan di tingkat RT/RW pada umumnya juga menganut dasar kas (cash basic). Siklus akuntansi RT/RW dibuat lebih sederhana, menyesuaikan dengan praktek yang selama ini dilakukan. Penyederhanaan ini dibuat dengan pertimbangan agar lebih mudah diterima oleh pengurus RT/RW tanpa harus mengurangi nilai penyajian informasi akuntansinya.
Nah yang harus diketahui bahwasanya Penerimaan RT/RW berasal dari dua sumber, yaitu masyarakat dan bantuan pihak luar. Penerimaan RT/RW ada yang bersifat rutin, dan ada pula yang bersifat spontanitas. Jenis penerimaan RT/RW juga terbagi menjadi dua yaitu: berbentuk tunai dan berbentuk bantuan program/ pekerjaan. Berbentuk tunai seperti iuran Warga, denda ronda dan lainnya. Sedangkan untuk bantuan program seperti bantuan selokan dari pemerintah dan lainnya. Dan untuk Pengeluaran dana RT/RW ada yang bersifat rutin maupun tidak rutin. Pengeluaran atau belanja juga terbagi menjadi pengeluaran operasional dan pengeluaran modal.
Untuk Pengeluaran operasional RT/RW diantaranya untuk: iuran rutin Rt, biaya transport, biaya memperingati HUT RI, Maulid Nabi, biaya sosial, biaya fotokopi, pembuatan proposal, biaya konsumsi rapat, dan lain-lain. Pengeluaran modal Yaitu pengeluaran yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, diantaranya untuk: pembangunan pos ronda, pembangunan gudang, Pembelian Inventaris, pembangunan jalan, pembangunan saluran air, pembelian TV, dan lain-lain.
Penting bagi Rt/RW untuk mencatat Kekayaan (aset) yang dimiliki/dikuasai RT/RW ada yang berasal dari hasil swadaya murni masyarakat maupun dari bantuan pihak ketiga seperti dari Pemerintah atau donatur. Aset yang dimiliki dapat diperoleh dari kegiatan membangun sendiri, bantuan proyek atau pembelian langsung. Jenis aset yang dimiliki/dikuasai RT/RW diantaranya adalah: Pos ronda atau pos keamanan, Inventaris bolopecah, seperti: gelas/piring, meja/kursi, peralatan RT, dll, Inventaris bukan bolopecah, seperti: televisi, pengeras suara, bendera, dll, Jalan, Saluran air, Penerangan.
Dalam Elemen laporan keuangan RT/RW dibuat lebih sedikit dengan format sesederhana mungkin. Berbeda dengan laporan keuangan komersial, untuk menghindari adanya kejenuhan dan penolakan dari pengurus RT/RW dalam penyusunan laporan keuangan. Elemen laporan keuangan hanya terdiri dari:
a. Laporan aktivitas dibuat untuk menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, serta bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Laporan aktivitas dapat membantu pemakai laporan keuangan khususnya RT/RW dalam mengevaluasi kinerja masa lalu dan memprediksi pencapaian di masa depan
b. Neraca Yaitu laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan RT/RW yang meliputi kekayaan (aset), utang dan dana pada suatu periode tertentu.
c. Laporan Arus Kas Yaitu laporan yang menyajikan informasi tentang besarnya saldo kas pada suatu periode tertentu serta seluruh penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode.
Penjelasan Mengenai Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas berisi dua bagian besar yaitu besaran pendapatan dan biaya lembaga non-profit selama suatu periode anggaran. Pendapatan digolongkan berdasarkan restriksi atau ikatan yang ada. Selain pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional lembaga, laporan aktivitas juga mencantumkan pendapatan insidental atau pendapatan lain-lain. Beban atau biaya disajikan dalam laporan aktivitas berdasarkan kriteria fungsional, dengan demikian beban biaya akan terdiri dari biaya kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Penjelasan mengenai NERACA
- Aktiva lancar adalah aktiva-aktiva yang dapat dicairkan menjadi uang kas melalui kegiatan usaha normal suatu institusi. Aktiva lancar pada tingkat RT/RW terdiri dari: kas, piutang, dan persediaan.
- Aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang berwujud dan berumur relatif panjang, yang dibeli, dibuat/dibangun, atau yang berasal dari bantuan/hibah yang apabila digunakan untuk membantu usaha dan kegiatan-kegiatan RT/RW tidak mengurangi kuantitasnya.
- Utang adalah jumlah kewajiban kepada kreditur yang harus dipenuhi karena RT/RW menerima sejumlah dana, baik untuk tujuan penghimpunan maupun untuk operasional kegiatan.
- Ekuitas RT/RW diartikan sebagai kekayaan sendiri atau hak yang dimiliki RT/RW dalam aktiva-aktiva RT/RW. Dalam arti sempit ekuitas RT/RW adalah selisih lebih aktiva-aktiva RT/RW dikurangi dengan utang-utang RT/RW.
Penjelasan Mengenai Arus Kas
Terdapat 3 komponen pada laporan arus kas, yaitu:
a. Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang berasal dari kegiatan operasional Rt/Rw. Biasanya transaksi ini berupa pemasukan atau pengeluaran.
b. Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Arus kas dari kegiatan investasi adakah arus kas dalam bentuk pemasukan atau pengeluaran. Umumnya, arus kas ini yang memengaruhi investasi dalam aset non lancar adalah arus kas dari kegiatan investasi. Kegiatan investasi ini adalah yang berhubungan dengan aktivitas penjualan atau pembelian dari aktiva RT/RW. Ini terjadi jika RT/RW memiiki unit bisnis yang dapat memberdayakan Lingkungannya.
c. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Biasanya arus kas dari kegiatan pendanaan ini berasal dari transaksi yang memengaruhi utang dan ekuitas perusahaan. Hal ini umumnya, transaksi yang mencakup penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan utang. Untuk arus kas ini biasanya perusahaan besar untuk Rt/Rw tidak ada.
Penulis Fuad Najmudin ( Mahasiswa STEI SEBI )
Referensi
https://fakhrianshori.wordpress.com/tag/laporan-aktivitas-entitas-nirlaba/
https://www.jurnal.id/id/blog/laporan-dan-contoh-arus-kas/