.png)
dunia. Kini, mereka dinobatkan sebagai Liga Termahal dalam kaitan dengan hak siar.
Harga siaran Liga Primer Inggris untuk musim 2016-2019 sudah terjual senilai 5,136
miliar poundsterling atau setara dengan Rp 100,3 triliun, khusus di Inggris saja.Jumlah
tersebut naik 71 persen dari harga sebelumnya.
SKYdan BT Sports merupakan dua stasiun tv yang berhasil memenangkan lelang yang digelar awal Februari 2015 tersebut. Mereka mengalahkan dua peminat lainnya: Eurosport (yang dimiliki Discovery) dan beIN Sports. Sky membayar 4,2 miliar poundsterling untuk lima dari tujuh paket dalam pelelangan hak siar. Sementara BT mengeluarkan 960 juta poundsterling untuk dua paket lainnya.Dalam lelang terakhir yang diadakan pada 2012, Sky dan BT juga menjadi pemenang.Berbeda dengan 2012, Sky membayar 83% lebih tinggi atau setara dengan 11,07 juta poundsterling per laga. Mereka akan menayangkan 162 laga. Termasuk slot baru pada hari Jumat. Sedangkan BT membayar 18% lebih tinggi atau setara 7,6 juta poundsterling untuk setiap laga. Konsekuensinya, BT akan meningkatkan jumlah siaran langsung dari 38 menjadi 42 laga per tahunnya.
Dengan naiknya harga hak siar Liga Primer di Inggris Raya dipastikan nilainya juga meningkat untuk penyiaran internasional.Analis media Claire Enders menyebut, angka kenaikannya bisa mencapai 30 persen.Sebelumnya, deal hak siar internasional Liga Primer menghasilkan 2,5 miliar poundsterling -- dari total 5,5 miliar poundsterling. Jika kenaikannya 30 persen, nilai menyentuh 3,25 miliar poundsterling.
Untuk jangkauan internasional, Liga Primer disiarkan ratusan stasiun televisi ke lebih dari 200 negara di dunia. Beberapa saluran yang menyiarkan seperti IRIB TV3, BeIN Sport, Supersport, Canal+, Eritrea TV 2, Fox Sports, ESPN Star Sports, dan DirecTV. Selain paket siaran langsung, Pengelola Liga Primer juga menjual paket highlights kepada BBC seharga 204 juta poundsterling (Rp 4 triliun). Itu belum termasuk paket mobile dan digital lain yang juga bernilai mahal.Bila dibandingkan dengan saat pertama kali Liga Primer Inggris bergulir, nilai jual hak siarnya sudah mengalami peningkatan yang sangat fantastis. BBC melansir saat pertama kali BSkyB mengambil hak siar Liga Primer pada tahun 1992, nilainya hanya 191 juta poundsterling setara Rp 3,6 triliun untuk durasi lima tahun khusus penyiaran domestik di Inggris Raya.
Adapun untuk penyiaran global Perusahaan milik taipan Australia-Amerika Keith Ruperth Murdoch itu harus menggelontorkan dana 304 juta poundsterling atau setara dengan Rp 5,8 triliun. Setiap tahunnya, BSkyB menayangkan 60 pertandingan.Kala itu, biaya per pertandingan mendapatkan 640 ribu poundsterling.Bos Liga Primer, Richard Scudamore, menilai peningkatan harga itu sebagai hal yang logis. “Liga Primer sudah berhasil menyajikan kompetisi yang kompetitif dan menarik bagi fans di stadion dan di depan televisi, sehingga mendorong minat ke level yang lebih tinggi,” katanya.
Menurut Scudamore, besarnya nilai hak siar tersebut merupakan dukungan dan pengakuan tersendiri terhadap Liga Primer. Hal itu pun disebutnya bakal membuat setiap klub bakal makin kompetitif di tahun-tahun mendatang karena adanya tambahan pemasukan dari hak siar.
Pemerintah Inggris sendiri menyambut positif kenaikan hak siar. Sebab, klub-klub kontestan dipastikan bakal kecipratan keuntungan besar. “Kesepakatan baru ini akan meningkatkan keuntungan.Tidak saja bagi Liga Primer, tapi juga tim-tim divisi bawah dalam piramida sepakbola Inggris. Investasi untuk
peningkatan fasilitas dan fans juga akan lebih baik,” ucap Menteri Olahraga Inggris, Helen Grant. “Kenaikan itu sekaligus akan membuat tanggung jawab klub untuk meningkatkan performa dan laju mereka makin meningkat.”
Mantan Direktur Eksekutif FA Mark Palios menilai kenaikan kontrak hak siar itu akan menguntungkan klub. “Klub-klub akan mendapatkan keuntungan dan mereka juga bisa diperkuat pemain asing dan makin sedikit pemilik klub yang orang Inggris asli. Tapi saya yakin, klub-klub Inggris punya tempat yang spesial untuk para fans,” kata Palios.
Selain paket siaran
langsung, Pengelola Liga
Primer juga menjual
paket highlights kepada
BBC seharga 204 juta
poundsterling (Rp 4 triliun).
Itu belum termasuk paket
mobile dan digital lain yang
juga bernilai mahal.
