Kapal, Bekasi Timur, melintas sebuah motor gede (moge) dengan suara
khas menderu. Pengendaranya anak muda berkaca mata hitam, memakai
helm standard dengan jaket kulit bergambar burung elang.
BEBERAPAorang yang duduk di dalam angkutan
umum sesekali memperhatikan tingkah si pengendara
moge tadi. Seperti ada rasa ingin tahu motor merk ap
yang suaranya terdengar khas di telinga itu, sementar
si pengendara moge tetap memacu Harley-Davidson-
nya tanpa merasa terganggu.
Dulu sekitar tahun 80’ hingga 90’an pemandan-
gan seperti itu amat jarang ditemui tapi sekarang
bisa dibilang hampir setiap hari kendaraan ber-cc
besar tadi berseliweran di tengah kepadatan jalan
raya Bekasi. Berbagai moge dengan bermacam merk
sudah banyak dimiliki warga Bekasi, bahkan untuk
lebih memudahkan komunikasi di antara pengendara
moge, mereka membentuk klub dengan pemilik moge
yang sama merknya atau bebas tanpa dibatasi merk
tertentu.
Makanya semenjak era 2000’an di Bekasi mulai
banyak bermunculanlah klub-klub moge yang me-
mang sudah berdiri sejak lama, ada Harley-Davidson
Club Indonesia (HDCI), Harley Owners Group (HOG),
Motor Besar Club Indonesia (MBCI), Harley-Davidson
Sendok Garpu (HDSG) dan lainnya dengan tambahan
kata chapter Bekasi.
Walaupun kehadiran klub-klub moge di Bekasi
masih terbilang baru tapi kegiatan yang mereka buat
termasuk banyak. Seperti yang dilakukan klub moge
HDSG chapter Bekasi. Klub moge yang bermarkas di
wilayah Pekayon, Bekasi Selatan itu aktif membuat
beberapa acara, mulai dari santunan anak-anak yatim
sahur on the road dan touring ke luar daerah seperti
ke Sabang-Aceh dan ke Kuningan-Jawa Barat. Bahkan
untuk terus memupuk pertemanan di antara anggota
klub, mereka sering bertemu di tempat yang kadang-
kadang secara spontan dituju dengan lokasi masih di
seputaran Bekasi.
Saat ini anggota yang terdaftar di HDSG ada 68
orang dengan anggota aktif ada 25 orang. “Ada juga
yang baru mau bergabung dan ingin menjadi ang-
gota,” kata Abimanyu yang menjadi ketua di chapter
Bekasi.
Abimanyu yang mengaku akrab dengan Harley-Davidson karena diperkenalkan ayahnya sejak kelas 6
sekolah dasar itu, melihat kehadiran klub-klub moge yang banyak bermunculan di Bekasi bisa menjadi
sarana untuk menjalin silaturahmi, bukan saja bagi
para pemilik moge tapi juga masyarakat yang bersen-tuhan dengan kegiatan-kegiatan yang anggota moge
lakukan. “Karena biasanya anggota moge yang sudah
bergabung di salah satu klub sering juga menjadi ang-gota di klub moge lainnya,” kata biker yang waktu ke-cil saat mau disunat diarak keliling dulu menggunakan
Harley-Davidson milik ayahnya. “Itu pengalaman yang
nggak bisa dilupakan,” kata Abimanyu sambil tertawa.